Masih Ada ?
Selasa, 06 Agustus 2013 | 0 comments
Masihkah
Ada
Oleh: Famaylia HR
Penulis : Famaylia Hidayaturrohmah
Editor : Mutia Karim
Best reader : YOU ;;)
Ini semua tentang diriku, cerita
tentang yang aku alami selama ini, selama aku hidup bahkan semenjak aku lahir
kedunia ini. Tak pernah aku bayangkan sebelumnya semua terjadi seperti ini
seperti sebuah kenyataan yang tak pernah ingin aku rasakan sebelumnya, bahkan
membayangkannya sedikitpun. Rasa ini seakan selalu ada bahkan mungkin tak
pernah bisa hilang begitu saja.
Sebelumnya aku akan bertanya pada
kalian apakah seorang anak sebelumnya pernah berfikir akan lahir kedunia ini,
tentu jawabannya tidak. Semua anak pastinya tidak pernah berfikiran seperti
itu. Ya begitu juga denganku, aku tak pernah minta untuk dilahirkan kedunia ini
mungkin Alloh SWT lah yang Maha tau dan Alloh tidak akan pernah keliru menciptakan
sesuatu dan jika dia menghendaki sesuatu terjadi pasti ada hikmah dibalik semua
itu. Pada saat itu 25 Mei 1997 tepat seorang bayi perempuan lahir kedunia ini,
ia hanya bisa menangis dan belum ada dosa sedikitpun, inilah awalku menjadi
seorang mahluk hidup atau seorang manusia hingga sekarang ini. Dan bayi itu
bernama FAMAYLIA HIDAYATURROHMAH yang
artinya FA (Fahrudin / ayahku) MA (Masriach / ibuku) MAY (lahir dibulan Mei)
LIA (Lair Ing Dino Ahad) HIDAYA supaya mendapat hidayah atau petunjuk TUR (dan
juga) ROHMAH (lemah lembut).
Apakah kalian tahu apa yang
dilakukan seorang ayah ketika istrinya melahirkan bayi atau mempunyai seorang anak
? menurut islam pastinya telinga kanan dan kiri dikumandangkan azan, semua
orang pasti tau itu dan semua anak rata-rata diperlakukan seperti itu oleh
ayahnya. Termasuk kalian, iya kan ? pasti. Tapi, aku tidak ! kata nenek ku, aku
di kumandangkan azan oleh Om ku tidak masalah bagiku tapi hanya saja membuat aku iri dengan anak-anak
yang lain.
“
Mel, kamu itu waktu kecil yang ngazanin siapa coba ? “
“Pasti
ayah kan nek ?” tanyaku polos
“
Bukan, ayanhmu hanya tidur yang ngazanin telinga kamu Om kamu
Amel
” jawab nenek
Ini masa kecilku, masih dalam masa
bayiku dan masih kata nenek ku juga. Aku pernah mau dibuang oleh ayah ku. Pintu
kamar sampe sekarang kuncinya masih rusak karena ibuku mencoba melindungi aku,
saling mendorong pintu gitu kaya disinetron mungkin, ya karena aku tidak
melihatnya secra langsung pada saat itu.
Ya ampun ada-ada saja orang tua ku ini, pernah sesekali terlintas dalam benakku
aku tak pernah minta dilahirkan jika setelah aku lahir, ternyata kehadiranku tidak
diinginkan.
Tetapi seiring berjalannya waktu
seorang bayi itu (aku) tumbuh besar menjadi seorang anak kecil yang lugu dan
tak mengerti bahkan belum tahu mana yang benar dan mana yang salah mana yang
boleh dan mana yang tidak boleh. Di usiaku yang akan menginjak TK aku sangat
merasakan keharmonisan keluargaku ini, ibuku seorang guru beliau mengajar di Temanggung.
Setiap pukul 2 pagi ayahku mengantarnya sampe di terminal setiap pagi. Aku bersekolah
diantar nenekku kadang dengan kepala TK
nya karena masih saudara dan dia tak lain tante ku. Kadang ibu kalau lagi libur
seringkali mengantarku sekolah walaupun datangnya tidak pagi dan tidak
berangkat bersamaku, tapi aku senang bisa seperti teman-teman yang diantar ibu
mereka.
Begitu juga ayahku, setiap minggu
ayah selalu mengajakku berenang. Aku diajarkan cara berenang, tapi jujur sampe
sekarang aku tidak bisa berenang. Pernah waktu itu aku dan ayah pulang
hujan-hujanan. Ayah mengjakku berteduh dan mengajak aku membeli makanan ringan
sesuka ku. Setiap pergi bersama ibu dan ayah pasti ibu yang paling rewel aku
engga boleh jajan macem-macem tapi kalau sama ayah aku boleh jajan apapun yang
aku suka. Aku juga sering ke Purwokwerto hanya sama ibuku, naik bus dan angkot
jarang bareng sama ayahku. Aku tak pernah tau apa yang terjadi selama ini hanya
seorang anak kecil yang lugu. Aku masih ingat waktu itu malam hari aku duduk di
tengah disamping kanan ibu dan disamping kiri ayah aku belajar membaca dan pada
saat itu juga aku bisa membaca aku sangat senang.
“
Ibu aku pengin bisa membaca “
“
Buku yang ibu belikan buat kamu mana ? belajar makannya ”
“
Iya bu aku belajar membaca ”
“
Sini belajar sama ayah ”
“
Engga aku mau belajar sendiri saja ”
Beberapa menit kemudian
entah mengapa aku tiba-tiba bisa membaca tulisan yang sebelumnya, aku hanya bisa
mendiktenya dan belum bisa mnegcucap kata-katanya. Ibuku tidak pernah mengajari
aku walaupun dia seorang guru. Aku harus berusaha ter lebih dahulu, jika aku salah
atau menemui kesulitan dia baru akan mengajariku.
Masa SD ku juga sangat takan pernah
aku lupakan ketika itu aku mendapat tugas dari guru seni budayaku untuk membuat
kerajinan dari tanah liat. Aku konsultasikan pada ayahku tentang hal ini apakah
dia mau membantuku atau tidak untuk membuatnya.
“Ayah,
aku ada tugas untuk membuat kerajinan dari tanah liat”
“
Ya, besok ayah carikan tanah liat, besok kita membuat bersama-sama”
“
Kamu maunya membuat prakarya, apa Mel ? ”
“
Aku seperti teman-teman saja, membuat asbak”
“
Ya nanti kita membuat yang ada burungnya, disamping asbaknya aja
ya supaya keren ”
Waktu itu ayah
membawakan tanah liatnya yang warnanya hitam aku sempat protes dan kecewa
karena tidak sepeti warna tanah liat milik teman-temanku yang lain, akhirnya
aku mencoba cari tanah liat yang warnanya kekuning-kuningan dan aku coba membuat
sendiri. Setiap pagi asbaknya aku olesi getah angsana supaya hasilnya bagus, tetapi
sebelum di kumpulkan karyaku rusak akhirnya aku membuat bersama ayahku yang ada
burung disamping asbaknya supaya hasilnya tidak jelek alias bagus asbaknya di pilok
menjadi warna hitam sesuai warna tanah litanya kata ayah supaya lebih mengkilap.
Ketika disekolah guru aku bertanya begini.
“
Amel kamu si asbaknya beli apa bikinan sendiri ?”
“
Bikinan sendiri bu, kenapa ?’
“
Bagus sekali, untuk ibu taruh di meja ruang guru boleh ?”
“
Boleh bu silahkan, saya merasa sangat bangga sekali kalo begitu”
Semenjak itu diruang
guru tepatnya dimeja terlihat asbak yang aku buat bersama ayahku. Aku juga
sempat bilang ke ayah kalu asbak yang kita buat bersama bermanfaat dan dipuji
oleh guruku. Sampe asbak nya rusak dan gambar burungnya patah masih dipakai
ketika asbak itu benar-benar sudah tidak layak pakai, tak pernah terlihat lagi
bahkan sekarang entah dimana dibuang mungkin.
Aku
tau dalam sebuah hubungan pastinya sulit menyatukan pendapat, ya seperti ayah
dan ibuku yang kadang bertengkar. Aku sedih ketika mereka bertengkar, kadang
aku selalu berhayal andai aku bisa menjadi orang dewasa pasti aku bakalan bisa
menyelesaikan pertengkarann ini. Agar tidak pernah terjadi lagi didepanku. Tepat
kelas empat SD aku dirujuk ke rumah sakit Banyumas untuk menjalankan operasi
amandel. Aku ditemani oleh nenekku dan ayahku saja kebetulan ibu sehabis
melahirkan Bagus, adikku jadinya aku tidak ditemani ibu.
Yang
paling membuat aku sakit ketika aku operasi aku ditemani tante aku, setelah beberapa
lama kemudian aku mendengar cerita kalau waktu aku akan operasi ayahku telfon
sama seorang wanita yang katanya teman wanitanya kutip mau menjenguk aku,
tetapi ayah melarang karena ada nenekku. Aku engga nyangka ayah tega hianati
ibu. Setiap malam di ayah selalu telfon-telfonan dengan wanita itu, kalau ibu
sudah tidur aku sering menguping pembicaraan mereka yang lama sekali entah apa
yang sedang diperbicangkan.
Seiring
berjalannya waktu hubungan ibu dan ayah semakin kurang harmonis karena ayah
jarang pulang kerumah, mobil yang ibu beli saja dijual sekarang entah dimana.
Waktu itu aku melihat ibu menangis sambil mengecas handphone nya dan berbicara
ditelfon dengan seseorang.
“ Hallo, ini siapa ?’
“ Ini saya istrinya mas
Fahrudin “ jawab yang di sana
“ Saya juga istrinya,
dan saya masih berstatus menikah dengannya”
“ Tapi, saya juga dan sudah memiliki
anak dari mas Fahrudin “
* * *
Aku
mendengarnya secara jelas dan sangat jelas suara wanita yang ada ditelfon itu. Setelah
kejadian itu ibu sangat merasa sakit dan terluka hatinya sudah tak terobati
munngkin, ayah juga sudah tak pernah kembali lagi kerumah, dia hanya sms ke ibu
saja kalau dia sudah menikah dengan wanita itu dan mempunyai anak. Dia juga
berpesan supaya ibu yang menceraikan ayah, ayah terima beres saja.
Sejak saat itu aku tak pernah lagi
bertemu dengan ayah, mendapat kasih sayang dari seorang ayah dan merasakan
indahnya jalan-jalan bersama ayah. Seperti teman-temanjku yang lain yang
beruntung mempunyai orang tua yang masih utuh tidak sepertiku. Aku berusaha
melupakan semuanya, mengubur dalam-dalam semua yang telah terjadi berusaha
menjadi orang yang selalu ceria. Karna sodara-sodaraku yang selalu memberi semangat
kepadaku
“ Amel kalau masalah
orang tua adalah masalah orang tua dan tugas anak
membahagiakan orang tua
dengan belajar yang rajin dan memperoleh nilai
yang bagus”
“ Iyah, aku tau aku
juga tak tau apa yang sedang aku rasakan ini “
“ Ibumu akan lebih
senang dan bangga jika anaknya membuat hatinya
bahagia.”
“
Iyah, aku akan beruhasa melakukan hal itu asalkan ibuku bahagia dan tidak
merasakan sakit itu, tetapi bahagia dan tersenyum kembali olehku ”
Tak terasa aku sekarang
sudah SMP, aku tak pernah menyangka bisa masuk sekolah favorit di Kotaku SMP
Negeri 1 Ajibarang yang S.S.N ( Sekolah
Standar Nasional ). Aku sangatlah senang, di masa smpku aku tak pernah merasakan
hal ini sebelumnnya yaitu jatuh cinta. Aku merasa semua masalah yang ada dalam diriku ini
sangat membuatku setres jadi aku ingin sesuatu yang menyenagkan, ya mungkin
pacar bisa menjadi teman curhat atau bahkan sahabat atau bahkan keluarga ya
semacam seseorang yang sangat special dan sangat aku sayangi melebihi
teman-temanku yang lain.
Disekolah
baruku ini aku mempunyai seorang teman yang lumayan dekat denganku, tapi bukan
sahabatku loh ya. Sebut saja Qintari dia dari Bumiayu, anaknya itu asyikh baik
dan cuby pipinya kaya aku yeah. Kami satu kelas walaupun kami tak duduk satu
bangku tetapi kami setiap kemana-mana selalu berdua. Sampai-sampai kami berdua
dihukum dan kena poinpun bersama, padahal baru beberapa bulan masuk sekolah
baru. Jadi begini ceritanya,
“ Mel, beli jajan yuk
ke depan aku lagi pengen es campur yang engga ada
di kantin “
“ Lah, males keluar,
debu tau es nya juga engga enak menurutku”
“ Ayolah mel, mumpung
belum bel masuk aku haus nih, kamu engga
kasian apa sama aku “
(pasang muka memelas)
“ Iyalah, dasar bawel “
Kami
pun keluar dari sekolah ke depan melewati pintu gerbang, dan baru akan membayar
penjaga sekolah menutup gerbang lalu menguncinya padahal setelah istirahat
pelajaran guru kiler mampus fikirku. Tapi banyak yang diluar bukan hanya kami,
kakak kelas mengajari melompat pagar dan nyelesep-nyesep di pinggir gerbang.
Aku dan Qintari pun mengikuti cara itu yang penting bisa masuk kedalam lagi
tanpa berfikir panjang.
“
Gara-gara kamu bawel kita jadi ga bisa masuk tau ! “
“
Hahahaha, maaf lah Mel yang penting kan kita bisa masuk lagi “
“
Iya tapi ga kaya tadi tau, sakit nih kaki ku kena besi “
“
Iya, iya maaf besok-besok engga lagi kok “
Pelajaran
dimulai, baru beberapa menit duduk di pintu berdiri dua kakak kelas yang
memanggilku sama Qintari disuruh kesiswaan. Kami pun keluar dan ternyata kami
di hukum berjemur ditengah lapangan disiang bolong dengan panasnya terik
matahari yang cetar membahana. Dan rasanya sangat WOW sekali ketika semua warga
sekolah baik kakak kelas dan teman sebaya melihat kami, mau ditaruh dimana muka
ini ya ampun. Aku hanya bisa menundukan kepala, menutup muka dengan poni ku.
Qintari dalam keadaan seperti ini sempat-sempatnya mengajak ngobrol.
“
Mel, aku malu benget dilihatin. Apa lagi ada mas Yanu “
“
Aku, juga tau. Panas lagi entar kalo aku item gimana “
“
Aku pura-pura pingsan aja apa ya Mel ? “
“
Terserah, tapi aku engga mau gendong kamu. Lagian bentar lagi bel
pulang nih, nanggung
kalo kamu pingsan sekarang Hahaha “
“ Yee, kamu bisa aja.
Tapi bener juga sih tumben pinter “
Tet……tet……..tet…. bel tanda
pulangpun berbunyi aku Qintari dan semua anak yang dihukum dibubarkan tetapi
sebelum dibubarkan mengisi identitas dikatru pelanggaran dan dikumpulkan ke
guru BK yang sudah berdiri keliling menarik kartu itu. Aku pun pulang dengan
penuh rasa kesal, marah, malu, lucu dan kejadian ini benar-benar kerennnn.
Beberapa hari kemudian aku mendengar dari kawan-kawan kalo kejadian kemarin
tiap anak mendapat poin dua. Entah apa yang ada dikepalaku saat itu, aku merasa
seperti anak nakal yang mendapat poin disekolah baru. Aku trauma jajan lagi
diluar sekolah sampe berminggu-minggu huaaaa bukan hanya aku yang merasakan itu
tetapi Qintari pun juga memiliki rasa yang sama.
“
Mel, aku engga mau lagi beli jajan diluar aku nyesek kejadian kemarin”
“
Aku juga, jangan diulangi lagi yah “
“
Iyah, tapi kalo pengin kita jajan lagi ya “
“
Iyah, hahahaha Konyolll kamu ! “
“
Hahahaha, semuanya untuk dijadikan pelajaran bukan ketakutan !“
“
Terserah, yang penting baru poin dua inih. Ya kan haha “
“
Sekolah belum ada poin itu rasannya kaya engga asyikh. Dan engga ada
kenangan tersendiri ya
ngga ?! “
“
So pasti ! kamu ini memang yang paling gokil kaya aku “
Masalah ini semakin
hari kian berlalu, aku sampai tidak bisa melupakanya sampai sekarang ini
mungkin karena tidak semua siswa merasakan hal yang sama denganku hanya
orang-orang yang beriman dan beramal solah sepertiku yang bisa mersakanya
hahaha.
Kembali ke teman kelasku, aku lebih suka
bermain dengan teman cowo karena bagiku mereka itu asyikh, baik, engga
tersinggungan, engga manja dan suka tantangan. Yang terpenting bagiku adalah
bisa diajak bercandaan denganku, karna aku suka kelewatan kalo bercanda hee.
Temanku banyak, mereka ada yang satu kelas ada yang lain kelas dan ada yang
kakak kelas.
Kalian pasti engga nyangka anak kayak aku
ini ternyata pengurus OSIS, yang harusnya menjadi panutan bagi siswa-siswi yang
lain. Ya mungkin aku bisa menjadi panutan 30% mungkin di lihat dari penampilan
yang sesuai atuaran aliasnya engga kamseupay seperti mereka-mereka sory bagi
yang ngrasa terima aja kenyataan ini okeh. Aku bosan hanya mempunyai teman
biasa, pernah punya pacar tapi cemburuan dan dia nya putusin aku. Ga asik
banget itu cowo, lemah. Maka dari itu aku kan kelasnya di lantai dua jadi aku
bisa liat dari atas wajah mana yang baik wajah mana yang buruk yang cakep yang
jelek dan yang ga punya wajah.
Masih seputar temanku Qintari, kami
bosan jomblo. Gebetan waktu SD sekarang hilang entah pada kemana mentang-mentang
udah engga satu sekolah. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari sesosok teman
laki-laki yang lebih dari teman laki-laki yang lain ya bisa dibilang lebih dari
teman utuk mengobati kegalauan hati kami sekarang ini. Aku berencana dengan Qin
mencari cowo cakep dan memintai nomor handphone nya lalu smsan lalu kenalan
endingnya jadian.
“ Qin, itu ada dari
kelas bawah yang rambutnya kaya sasuke di film
NARUTO itu loh “
“ Mana-mana ? ? “
“ Ituh,yang putih yang
mau ke arah kantin ‘
“ Oooh, dia namanya
kalo engga salah Bryan”
“ Wahh, namanya keren
kaya orangnya “
“ Biasa ajah, bagusan
dia tuh yang di kelas atas namanya Deva kayaknya “
“ Mana ? mana ? oh itu
yang tinggi lagi duduk yah, lah jelek item lagi tapi
lumayan manis “
“ Iya dong kaya aku ini
“
Tak usah menunggu
lama-lama pun akhirnya kami mencari identitas dari laki-laki yang kami kagumi
itu. Dan kalian tau ngga namaya kebalik ternyata yang putih itu namnya Deva
yang item itu Bryan bhahaha aku tertawa terbahak-bahak sambil guling-guling
nagakak kejet-kejet bersama Qintari dikelas.
Setelah hal itu, aku tukeran nomor handphone dengan
Deva cowo yang aku incar selama ini. Tak berapa lama kemudian kami jadian, banyak
hal yang kami alami sampe putus nyambung entah beberapa kali maklum bocil
pacaran sama hape alias cuma lewat sms doang ketemu ya kaya engga kenal
malu-malu kucing ya semacam cinta monyet gitu lah tapi walaupun begitu aku
engga peduli. Eh tapi Deva bukan pacar atau cinta pertamaku loh dia yang kedua
dalam hidupku ehehehe.
Hari ini class meeting, jadi engga ada pelajaran.
Aku duduk di depan kelas sambil melihat cowo-cowo bermain futsal di depan kelas
yang mereka gunakan bukan bola tetapi malah bekas botol air mineral. Aku males
liatnya mereka anarkis dan aku takut ada guru yang lihat nanti malah dihukum
apalagi sebelah ruang kelasku ruang BK. Aku langsung beranjak dari tempat
dudukku untuk mengambil benda yang dijadikan bola itu.
“ Awas-awas sini mau
tak buang aja “ ( buang ke tempat sampah )
“ Ih, Mel kamu rese
banget lagi main asyik-asyik juga “ ( di ambil lagi
dan mulai bermain lagi
)
“ Ih, kalian itu bawel
yah nanti kalo ada masalh gimana coba “
“ Lah, diem kamu Mel “
Ada temanku cowo
namanya Dila, dia ngobrol denganku eh malah dia jadi ikut main sama cowo-cowo
yang lain. Ketika aku paggil dia dan mau mendekat, eh malah ada yang dorong aku
dari belakang dan gubrakkkkkkkkkk Dila jatuh dengan wajah membentur lantai dan
aku menindih ke bandannya giginya patah dan berdarah, yang membuatku tertawa
dia menangis. Ibunya datang ke sekolah dan guru-guru mengobati di ruang guru,
ya ampun ada apalagi ini. Beberapa menit kemudian di bawah cowo-cowo dikumpulkan
kesiswaan, eh tiba-tiba aku lagi duduk santai di atas dipanggil turun kebawah
aku langsung dag dig dug derr !!! kesiswaan memanggilku.
“
Famaylia, sinih turun ! “
“
Ada apa pak “
“
Ayo sini cepetan “
Turun dengan tergesa-gesa
secara cepat dan rasa cemas takut was-was campur aduk menjadi nasi uduk dan es
campur yang rasanya membuat jantung senam dan memikirkan jawaban apa yang nantinya
akan ku lontarkan tentang kejadian ini.
“
Iya pak ada apa ? “
“
Amel tadi itu kejadiannya seperti apa, bisa sampai sperti itu. Coba kamu
ceritakan pada bapak? “
“ Jadi, begini pak saya sebelumnya
sempat melarang teman saya bermain futsal seseperti tadi sempat juga saya buang
benda yang dijadikan bola nya. Nah lalu waktu saya panggil Dila ada yang
mendorong saya dari belakang dan saya terjatuh ke lantai Dila tertidih badan
saya “
“
Oh begitu Nah, Amel sudah memperingati kan pada kalian sebelumnya “
“
Iya pak “ ( jawab teman-teman cowo ku serentak dengan menundukan kepala )
“
Kamu Mel dan teman-temanmu sekarang bersalaman dengan Dila minta maaf lah dan
berjanji tidak mengulanginya lagi “
“
Dila aku minta maaf ya “ ( teman-teman juga mengikutiku )
“
Iya Mel kamu sudah tak maafkan kok, kan aku pemaaf”
“
Pak, saya izin mau bantu OSIS yang lain untuk persiapan class meeting “
“
Oh, iya sana “
Dalam hatiku, rasa malu yang luar biasa aku dalam
masalah ini cewe satu-satunya dan tadi masuk ke ruang guru aku dilihatin terus,
bisa-bisa aku terkenal apa lagi salah dua guru adalah tak lain sodaraku. Ya
Tuhan, pulang sekolah nanti ibuku mau marah kaya apa yaa. Di sisi lain aku
pengurs OSIS, kesiswaanya juga setiap hari berinteraksi dengaku. Oh tidakkkkkk
!!!
Masalah ini baru beberapa hari sudah menyebar
keseluruh penjuru SMP ku, dan ada kabar buruknya juga yang terkena masalah itu
kena poin 25 ( dua puluh lima ) tau ajah tanggal lahirku 25 hahaha, aku tak mau
anggap pusing soal hal ini poinku kalo di jadiin satu dengan kejadian yang dulu
baru 27 dua puluh tujuh, yang penting orang tua tidak dipanggil dan masih bisa
sekolah disini. Ye ye ye, aku selamat !!! ( ala upin, ipin ).
Sebelum ke kelas delapan aku mau flash back ke
mantanku yang putusin aku gara-gara cemburu ga jelas itu. Ternyata sekarang dia
sama teman aku katanya eh katanya teman SDnya dan dia cinta pertamannya, pantes
aja aku diputusin huaa -__- sakittt. Lupakan karena sekarang ada Deva walaupun
Deva kadang cuek dan kalau ketemu juga rada-rada sok engga kenal sama aku tetep
sayang dia.
Tak terasa aku sekarang naik ke kelas delapan SMP,
aku berpisah dengan Qintari dia 8C aku 8F. Tak apa yang penting di 8F aku satu
kelas dengan Deva yeyey, aku di 8F mendapatkan teman baru yang menurutku asyik
kelihatannya. Entah mengapa aku bukanya semakin dekat dengan Deva tetapi kaya
semakin jauh, aku putus sama dia. Dia kelihatannya engga rela putus denganku,
tak berapa lama aku dekat sama teman sebangku deva sebut saja dia Izul.
“ Dev, kalo kita putus
gimana kamu kaya udah beda ke aku “
“ Engga, aku engga mau
kita putus aku mau kita pacaran sampe SMA “
“ Tapi maaf aku engga
bisa, aku bingung selama ini dengan hubungan kita
putus nyambung dan
engga pernah ada kontak secara langsung “
“ Yaudah, kalau itu mau
kamu terserah kamu aja Mel aku engga mau kita
jadi musuhan gara-gara
ini“
“ Iyah, itu pasti kok
kamu jangan larut dalam kesedihan ya semoga ada
cewe yang lebih baik
dariku yang bisa ngebuat kamu bahagia “
Namun, Izul kaya PHP in
aku dia engga ngajak jadian padahal aku sudah berharap banget bisa sama dia.
Sampe ada seorang yang hadir dalam hidupku Akhyar namanya dia satu desa
denganku TK pun bareng denganku. Dari pada terlalu lama dan harapan tak pasti
akhirnya aku jadian dengan Akhyar, dia sangat so sweet aku engga nyangka bisa
pacaran sama dia, padahal dia kan pinter, soleh eh bisa-bisanya suka sama anak
kaya aku. Kalo difikir-fikir lucu juga hahahaha.
Malamnya dia sudah sms ke aku tapi dia manuya nembak
secara langsung besok siang di 8C, so sweet. Ya aku nurut ajah lah, belum
pernah juga.
“ Amel “ senyum
“ Iyah,, “ membalas
senyumnya
“ Kamu mau engga jadi
ceweku “
“ Engga “
“ Loh ?? kenapa ? tadi
malam katanya mau ??? “
“ Engga salah maksudnya
“
“ Kamu ini bisa ajah,
maksih ya udah mau trima aku “
“ Iyah, makasih juga
udah suka sama aku hehehe “
“ Sama-sama, lucu kamu
ini huuu “
Kami pun setiap pulang
sekolah dan berangkat selalu sama-sama, maklum satu arah tapi naik mikro kan ga
boleh bawa motor kesekolah anak smp belum cukup umur heee. Aku bahagia sama Akhyar
apalagi kelasku dan kelasnya bersebelahan, jadi ketemunya gampang. Tak terasa
sebentar lagi Akhyar ulang tahun, aku bingung mau ngasih apa ke dia. Akhirnya
aku kasih dia figura, buku fiksi dan lupa hehe. Tak lupa ada kue juga buat dia,
yang engga bisa aku lupakan waktu dia lumurin kedua pipi aku sama krim kue
ultahnya woww. Kelas yang aku buat rayakan ultah jadi kotor banyak kue
dimana-mana, kelas itu ternyata kelas mantanku kelas 7 dulu yaitu Oka, aku tau
sampe sekarang dia masih benci denganku. Esok paginya ketua kelasnya ngomong ke
aku waktu lagi nungu Akhyar berangkat.
“ Hey, Amel itu kelasku kotor kata Oka kamu suruh
bersihin “
“ Iya, aku minta maaf nanti aku bersihin kok“
Aku takut gara-gara ini Oka jadi tambah benci denganku,
aku sedih denger kata-kata Sofi yang tadi. Aku ga berniat kaya gitu aku serba
salah dan aku menangis lalu ke kelas Oka dan bersalaman dengannya di depan
kelas 8C.
“ Aku minta maaf ya
Ok,, “
“ Iya, Engga apa-apa
kok Mel sante aja “
“ Aku takut kamu marah
sama aku dan tambah benci ke aku “
“ Engga kok Mel, udah kamu
jangan nangis lagi lagian udah lagi
dibersihin kok sama
anak-anak 8C “
“ Iya makasih, kamu
jangan benci lagi yah sama aku “
“ Iyah, aku engga benci
kok sama kamu “
Sampe dikelas aku tetap
menangisi kejadian tadi, entah ,engapa air mataku tak henti-hentinya meneteskan
air mata. Izul dikelas merhatiin aku yang sedang menangis. Teman dikelasku pada
bertanya-tanya aku ini lagi nengis kenapa, kepo mereka semu wkwkwk.
Sudah tiga bulan aku bersma Akhyar, banyak kengan
indah yang telah kita lalui bersama dari yang lucu, haru, nyakitin dan
macem-macem yang penting ada kenangan hehehe. Pada suatu malam entah apa yang
ada difikiranku Akhyar membuatku emosi saat itu dan aku memutuskan hubungan
dengannya dia memohon-mohon kepadakau supaya aku mencabut kata-kataku sampai
esok paginya tapi aku masih tetap keras kepala dan aku tetap pada pendirianku
dan kita akhirnya berpisah.
Baru tiga hari ngejomblo eh Izul nembak aku dan
jadiin aku pacar dia, ternyata oh ternyata dulu Izul sudah mau nembak aku tapi
keduluan sama Akhyar Wuahaha jadinya dia nunggu aku putus sama Akhyar. Seorang
Amel jadi rebutan cowo ??? lucu kaya engga ada cewe yang lain aja, pada katarak
mungkin mata para cowo itu. Sory, makasih untuk yang udah suka sama aku.
Singkat cerita, hubungan aku dengan Izul berjalan
cukup lama kami sempat putus nyambung ga jelas. Kesabaranku sudah habis aku
bosan ditarik ulur, sampai aku dekat dengan seseorang namanya Ridho dia itu cakep
tapi manis, alim, soleh, engga neko-neko, engga nakal dan beda banget tentunya
sama aku.
Kami dekat lewat sms dan facebook. Tak disangka di
memendam rasa sayang ke aku, akupun memiliki rasa yang sama karena bagiku obat
patah hati ialah jatuh cinta mungkin Ridho obat bagi luka hatiku karena Izul.
Namun, tak lama kemudian Izul tau kedekatanku dengan Ridho dia sangat marah
cemburu engga rela dan mengancamku. Aku engga bisa berbuat apapun, aku lemah
aku harus ninggalin Ridho dan kembali ke Izul sampai aku naik ke kelas sembilan
dan aku belum sempat jadian bahkan pacaran dengan Ridho.
Dikelas delapan juga akunditunjuk untuk mewakili smp
ku dalam rangka lomba PBB dan TUB tingkat karsidenan Banyumas, tentu sja
seleksinya engga gampang apa lgi latihannya hujan badai panas terjang terus,
aku jadi pemimipin barisan dlam tat upacara bendera cewe satu-satunya. Aku dan
kawan-kawanku setiap pagi dan sore berlatih di SMA Negeri Ajibarang, cape
tetapi senang ap[algi kami lomba meraih juara tiga tidak mengecewakan pastinya
aku senang bisa mengikuti lomba atas nama smp ku.
Jadi kesimpulannya, di kelas delapan aku banyak yang
suka dan digemari para cowo-cowo dan kelas delapan adalah masa pacaran yang
paling mengasyikan juga masa sekolah yang sangat bebas bagiku karena bebas
untuk bertindak pulang sore demi pacaran engga ikut mapel bermasalah dengan
nilai rapot dengan guru kiler, juara 3 lomba PBB dan sampe sekarang terkenang dan menjadi
catatan masa smp ku yang ku jadikan sebuah cerpen dan kisah indah dalam
hidupku.
Sudah
satu tahun lamanya aku pacaran dengan Izul, terlalu sulit rasanya untuk begitu
saja melupakan kenangan bersamanya selama ini terlalu banyak hal yang indah
yang telah aku dan dia lalui bersama. Namun apa daya mungkin ketidak cocokan
kami yang membuat semua ini berakhir, jerit tangis canda dan tawa semuanya
sirna hanya tinggal untaian kata. Tak kubayangkan semuanya akan seperti ini,
mungkin kita harus terpisah dan cukup sampai disini kisah cinta kita untuk
selamanya.
* * *
Ujian
Nasional smp telah aku lewati, aku bingung mau lanjutin sekolah dimana. Karena
aku inngin kuliah di UNNES ( Universitas Negeri Semarang ) jadi ada dua pilihan
sekoalh yang bekerja sama dengan Universitas itu, SMA Negeri Ajibarang dan SMA
Negeri 2 Purwokerto. Semuanya RSBI dan masuknya melalui tahap tes dan PMBP atau
jalur rapot, anak kaya aku ya pake jalur tes aku sebelumnyan engga berniat
sekolah disitu tapi demi UNNES ya apapun aku lakukan. Seleksi tes masuk telah
aku lewati MOS terlewati juga dan aku resmi menjadi siswa SMA Negeri Ajibarang
sampai saat ini. Pernah waktu aku dan ibu pergi ke Purwokerto melewati SMA ibu
sempat bilang gini,
“
Amel, itu sekolahmu “
“
Oh iya “ ( jawabku biasa )
“
Loh kenapa kok engga senang ? “
“
Aku penginnya sekolah di purwokerto dan engga berniat sekolah disitu”
“
Ooh, pantesan kaya engga seneng keterima disitu “
“
Iyaaa,,, “
Kadang di tahun ajaran baru aku
membayangkan mempunyai kakak laki-laki nannti aku jadi bisa berdua cari buku
dan tas nari berangkat sekolah bareng jadi teman curhat indah rasanya dunia
ini. tak mungkin mempunyai seorang kakak tapi aku berharap suatu saat ibuku mencari
suami yang telah memiliki anak laki-laki yang bisa kujadikan kakak hahaha
*berhayal
Dimasa
SMA ku semuanya berubah seratus delapan puluh derajat, tak ada kebebasan
semenjak aku menadi pegurus OSIS, hari-hariku penuh beban tekanan omelan dan
macam-macam smapi pacaran pun aku engga bisa ketemuan. Oh ya setelah satu bulan
masuk SMA aku berpacaran dengan kelas XII Ipa Rudi namanya, dia selalu
menunggui aku sampai sore sesekali kami pulang bersama kadang kami pulang
hujan-hujanan itu sangat romantis bagiku aku sebelumnya tak pernah mempunyai
pacar yang lebih dewasa usia nya dariku dan ini pertama semasa pacaranku.
Aku
senang bisa move on setelah lama putus dengan pacarku waktu smp, walaupun
sebelum dekat dengan Rudi aku pernah dekat juga dengan seorang fotografer tapi
pupus dan hasilnya nihil dia kaya PHP in aku doing dan kami tak sempat pacaran
ketemuan paling tapi sekali sampai saat ini aku engga ketemu lagi dengannya,
sekarang aku juga tau dia itu cowo engga bener untung aja belum sempat jadian
sama dia. Selamat Amel anda
beruntung hahay !
Aku bahagia mempunyai seorang pacar yang aku anggap juga
sebagai kakak ku sendiri, walaupun aku sering tersakiti olehnya aku tetap
bertahan dan sayang padanya pada suatu ketika aku bertengkar hebat denagannya.
“ Aku pengin ketemu kamu sekarang
!!! “
“ Iya, ada apa Mel ? “
“ Kita putus ! “
“ Loh kenapa ? aku salah apa ? “
“ Kamu udah terlalu banyak menguras
air mataku membuat hatiku sakit
dan terluka sudah cukup bagiku
semuanya kebohongan ini “
“ Kebohongan apa Mel ? “
“ Aku tau kok, kamu sebelum suka
denganku kamu masih suka sama
Novi, kamu juga waktu hujan kemarin
minta nomernya Tri kan ? “
“ Ayo jawab ! aku cape terus-terusan
dobohongi kamu “
“ Engga Mel, itu dulu aku cuma cinta
kamu Mel “
“ Halah bulshit, sekarang
kepercayaan aku ke kamu udah hilang “
“ Mel, ayolah percaya sama aku “
Aku menangis, dia pun juga menanggis. Hujan turun dengan derasnya menjadi
saksi akan kesedihanku yang selama ini aku pendam dan baru kali ini aku
ungkapkan semuanya berakhir sudah kisahku dengannya. Sejak saat itu tak ada
lagi si dia yang selalu setia menungguku pulang sore.
Aku sekarang jomblo, tapi aku engga kesepian banyak teman-temanku baik
teman kelas ataupun teman OSIS. Aku hanya ingin kebahagiaan tuhan aku engga
kuat dengan semua cobaan ini. Tapi bagiku semuanya fuck engga ada yang bisa
mengertiku. Aku tak pernah punya sahabat sampai sekarang kalo kalian pengen tau
namaku dari TK samapai SMA macem-macem. TK teman-temanku biasa memanggil gendu,
SD Mei, SMP Amel dan SMA Amee. Semuanya mengenalku tapi tak ada yang spesial
bagiku semuanya sama.
Sekarang hidupku hanya tertuju pada OSIS, OSIS dan OSIS sampai aku lupa
makan lupa solat lupa pulang tapi aku senang. Tetapi dari kebiasaan burukku aku
menjadi sakit aku masuk rumah sakit selama 5 hari 4 malam dan pada saat itu
juuga ulangan tengah semester pertamaku. Aku mengerjakan ulangan susulan 8 mata
pelajaran. Ngerjain sendirian diruang guru ga bisa nyontek lagi, miris banget
nasibku ini. Engga lagi-lagi ulangan ususlan.
Sampai tiba saatnya kejombloanku berkhir sampai sekarang yeahh, sebernya
ceritanya begini. Waktu aku pulang bareng Afit aku sempat liat Faiz.
“ Iz, salam ya buat Ridho “
“ Iyah, sip lah Mel “
Malamnya aku buka my facebook, dan
aku liat di beranda update status tentang si ‘biru’ yaitu aku. Aku engga
nyangka dia sampai segitunya terima salam dari aku wuahahaha. Aku sebenernya
belum bisa move on dari mantanku semuanya terlalu indah dan menyakitkan. Tapi
ya sudahlah jalanni saja yang penting aku enjoy dengan dia karena aku yakin dia
lebih baik dari mantanku sip deh. Sampai tiba saatnya dia mengungkapkan perasaanya
padaku tepatnya 14 Februari 2013 yeye aku punya pacar.
Kalian tau engga Ridho itu teman smp
yang dulu belum sempat jadian hahaha, bahagialah aku. mungkin dia seseorang
yang dikirimkan Alloh untuk mengobati rasa hatiku yang selama ini sangat
membuatku enek dan ilfeel dengan semuanaya ridho selalu ada buatku aku bahagia
senang dan nyaman bersamanya apalagi tiap ketemu rasanya damai banget hatiku. Ridho
ngungkapinnya begini,
“ Amel, apakah kamu mau jadi pacar
aku. kalo mau kamu terima coklatini kalo engga mau kamu ga usah terima coklat
ini “
“ Gimana yah,, kalo aku ga trima
gemana ? kamu mau ngelakuin apa “
“ Loh kok gitu, ayo dong. Nanti aku
bakalan turun ke jalan dan teriak aku cinta kamu “
“ Lebay kamu deh, hehhe “
“ Ayo dong jawab, aku sayang kamuMel
“
“ Cuman sayang doang ? engga cinta ?
“
“ Ya ampun aku sayang dan cinta kamu
Mel “
“ Iyadeh aku percaya, aku mau kok
jadi pacar kamu “
“ Makasih, ni coklatnya “
“ Iyah sama-sama makasih juga
coklatnya”
Sejak saat itu aku sekarang sudah
agak mendingan mempunyai sesorang yang spesial kembali dalam hidupku. Kami
kadang berantem, kadang juga so sweet, walaupun bberu dua bulan telah banyak
hal yang telah aku alami dan lalui bersama dengan dia. Semoga dia pilihaku yang
tepat, semoga...
Aku kangen dengan masa SMP ku !!! aku benci dengan masa SMA ku !!!! aku
benci sekolah disini aku benci orang-orang yang ada disini !!! semuanya FUCK !!!.
Aku benci hidupku ini, semuanya hanya sandiwara dari orang tua, teman, sekolah,
pacar SEMUANYA !!! kalo mereka sedang membuatku sakit aku hanya bisa menangis
dan menangis tanpa tau apa yang harus kulakukan tanpa tau harus marah dan
membagi rasa ini ke siapa lagi ! aku sekarang ingin hidup tenang bahagia damai
engga seperti sekarang ini. Aku muak !!! aku sakit !!! aku dimata mereka
seperti apa-apa salah, aku ngerasa engga pernah bener dimata mereaka kata-kata
kasar yang selalu mereka lontarkan padaku. Makannya aku engga suka jadi cewe
lembut aku sekarang mau jadi rang yang keras kepala, pemarah dan engga mau
ngalah biar semuanya yang bilang aku egois merasakan keegoisanku sekalian.
Tuhan aku tau sudah kau takdirkan
jalan hidupku akan seperti ini, tapi aku takut tuhan aku takut tak kuat menahan
beban seberat ini sendiri. Hanya diari-diariku yang selalu menemani
malam-malamku hari-hariku dan kutuluskan semua rasa ini kutuls semua isi hatiku
ini tentang aku, dia dan mereka tentang hidupku, tentang semua yang telah
membuatku sakit selama ini tentang semua yang membuatku jadi anak yang seperti
sekarang ini. jadi jangan salahkan aku, jika aku tak bisa menjadi apa yang
kalian harapkan. Terlalu tragis hidupku broken home broken heart ARGH :@
lupakan !!! terserah !!! kata bini yang selalu ku ucapkan untuk semuanya.
Makasih yang sudah sayang sama aku, makasih yang sudah cinta sama aku, makasih
yang sudah pedulu sama aku, maksih yang mencoba mengerti aku, makasih yang
pernah mengisi hatiku, maksih yang benci aku karna mengurangi dosa-dosaku,
makasih buat yang selalu membuatku bahagia dan tertawa lalu fuck bagi yang
sudah membuat hidupku seperti ini !!!
Masa depanku masih jauh kedepan, aku
berharap dimasa yang akan datang hidupku akan jauh ebih baik dari sekarang ini.
Aku engga ingin seperti kedua orang tuaku yang sekarang berpisah, aku tak ingin
anakku merasakan hal yang sama seperti yang aku rasakan selama ini.
Beruntunglah kalian tak merasakan apa yang aku rasakan. Untuk sekarang ini
masihkan ada perasaan yang dulu pernah aku rasakan sewaktu kecil, sewaktu
semuanya ada untuk diriku....
The END
Label: Cerpen Teenlit